Thursday, September 16, 2010

5 Penyebab Terbesar Putusnya Pacaran



Lima Penyebab Putusnya Pacaran

Kamu munkin sudah tidak heran lagi melihat teman kamu putus dengan pacarnya padahal mereka sudah pacaran lama. Bahkan kamu mungkin pernah mendengar kisah teman kamu atau orang lain yang sudah tunangan akhirnya mala putus.

Dalam setiap hubungan dengan manusia hal demikian bisa saja terjadi dan saya mencoba mencari tahu mengapa hal demikian bisa terjadi. Lalu apakah kita tidak bisa menghindarinya? Semoga wawancara saya dengan 5 teman yang memiliki pengalaman sama ini dapat berguna untuk kamu.

Ini adalah 5 penyebab terbesar mengapa kita memiliki resiko putus meskipun sudah berpacaran lama….

Pertama; Masalah visi dalam hidup kalian berdua. Saat kita jadian kadang kita lupa memaparkan apa sich visi hidup kita masing-masing. Kita sudah terhanyut dalam jatuh cinta dan menjalani kisah yang begitu indah. Sampai pada suatu ketika kehadiran pasangan kita merupakan suatu hal yang biasa. Sampai pada titik hal itu menjadi biasa, membuat kita teringat lagi akan visi kehidupan kita. Hal ini membuat kita tersadar, dan mulai mencoba dikusikan pada pasangan kita dengan harapan visi kehidupan kamu bisa sama dan minimal bisa diterima. Ternyata sebagian besar, visi kehidupan orang berbeda-beda dan sulit disatukan atau di kombinasi. Mungkin kamu bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan misi. Misalnya kamu memiliki visi memiliki kehidupan yang memacu ardenalin seperti ingin berpetualang dan kelak berpetualang dengan pasangan dan melakukan sesuatu hal yang seru, merasa menabung bertahun-tahun untuk berpegian ke suatu tempat demi pengalaman, dan pasangan kamu merasa itu memboroskan dan sebaiknya menabung dan membuat usaha baru dan membangun perusahaan keluarga. Inilah yang di maksud visi kehidupan. Apa yang kamu inginkan dalam hidup kamu ke depan? Lalu apakah pasangan kamu dapat menerima visi hidup kamu? Mendukung visi kehidupan kamu?

Apakah visi kehidupan yang berbeda tidak dapat di satukan? Jawabanya tidak bisa namun bisa dikombinasikan dengan kompromi. Namun butuh waktu lama dan temukan garis pola pikir yang sama dan itu waktu yang mempertemukan dengan cinta kalian. 

Kedua; Kejenuhan. Ini merupakan penyebab terbesar juga akhirnya hubungan kalian putus. Hati-hati, banyak kita menganggap ini suatu hal yang wajar. Dalam suatu hubungn kejenuhan merupakan masalah yang harus diantisipasi bukan diterima sebagai suatu hal yang wajar. Bagaimana bisa kam mewajarkan kejenuhan jika tujuan kamu pacaran untuk bisa menjadi pasangan hidup kamu selamanya? Hidup bersama hinggan meninggal? Pasangan merasa menemukan titik jenuhnya dan karena dianggap wajar maka solusi akhir adalah putus. Sebaiknya kejenuhan harus diantisipasi dengan merencanakan kegiatan bersama, saling mengingat kisah lama saat awal-awal jadian, saling memuji, dan saling menceritakan kelebihan pasangan kamu.

Ketiga; Tidak memiliki arah yang pasti.. Banyak pasangan merasa jalani saja hubungan ini. Namun ada lagu yang mulai mengingatkan kita akan suatu tujuan dalam pacaran lagu dari Armada Band “Mau dibawa ke mana…” Sebaiknya jika kamu dengan dia sudah cocok dan dapat mempertahankan hubungan sampai 6 bulan, buatlah tujuan dan arah yang mau dicapai dalam hubungan kalian. Berapa lama lagi kalian harus capai target itu dan bagaimana serta kesepakatan apa dalam mencapai arah itu.

Keempat; PIHAK KETIGA. Tidak dapat dipungkiri pihak ketiga yang lebih manis, lebih hebat, lebih pintar, lebih dan lebih dari yang kita punya membuat kita tergoda dan mengakiri hubungan kita atau memutuskan selingkuh yang pada jika ketauan pun akhirnya putus juga. Beribu alasan bahwa pihak ketiga bisa mengerti kita dan lainnya. Ingat, saya pernah menulis dan mengatakan selingkuh tidak salah hanya saja pernah kamu berpikir bahwa kenyamanan itu bukan sekedar 3bulan?melainkan 30 TAHUN!!!. Maka untuk apa alasan kelebihan itu jika pada akhirnya kau pun menemukan yang lebih lagi dalam perjalanan bersama pihak ketiga? Sebaiknya jika menemukan pihak ke tiga cobalah segera sharing dengan pasangan kamu dan cobalah hargai pasangan kamu seperti kamu ingin dihargai oleh dia. Seberapa menggodanya pihak ketiga, hanyalah manusia yang berharga dapat menghargai sebuah komitmen dan kepercayaan. Sebab lebih muda menampar orang yang selingkuh daripada memaafkan diri karena ketauan selingkuh 

Kelima; Tidak dapat bersyukur apa yang dimiliki. Manusia terkadang tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya hal ini ternyata disebabkan tidak dapat bersyukur apa yang dia punya. Pasangan sering memutuskan untuk berpisah karena merasa banyak hal yang tidak cocoklah, dia kurang perhatian, kurang kaya, kurang ganteng, kurang pendidikan, dan kurang kurang lainnya. Seberapa hebatnya diri kamu sehingga berhak dicintai dengan tulus oleh orang yang sesuai dengan mau kamu? Dengan merasa pasangan kamu serba kurang mungkin saja membuat kamu pun memiliki kekurangan yaitu tidak mengerti makna cinta sesungguhnya. Mulailah bersyukur telah memiliki pasangan yang selalu mau mengerti kamu, sabar menghadapi keegoisan kamu, mau memeluk kamu saat-saat menyebalnya kamu, dan siap menunggu berjam-jam untuk bertemu kamu.

Semoga dengan makin memahami kehidupan kita dalam berpasangan membuat kita dapat jalani hidup dengan penuh cinta kasih sebab kekuatan terbesar untuk kita tetap bertahan hidup karena kita memiliki cinta di hati  Happy Loving

Wednesday, September 1, 2010

Jika Pacar Sibuk


Jika Pacar Sibuk



Saat awal jadian atau mungkin masih dalam pendekatan biasanya kok bertemu dengan si dia sangat mudah, tiap malam bisa ngobrol di telepon, tiap pagi SMS sekedar menyapa ‘Selamat pagi’ dan bahkan BBMan hanya untuk mengingatkan makan siang. Lambat laun apakah kamu merasakan kok saat setelah jadian dan telah melewati bulan demi bulan bahkan tahun demi tahun, hal yang disebutkan di awal tulisan terasa mahal sekali.
Si dia sulit sekali diajak ngobrol di telepon, SMS dibalasnya lama dan bahkan BBMan suka lama dibaca. Setiap kali ditanya memang si dia lagi sibuk, lagi banyak kerjaan dan lainnya. Waw bagaimana ini? Apa iya perhatian hanya diberikan saat pendekatan dan jadian saja? Lalu saat uda jadian dan lama cukup menggunakan asas kepercayaan saja? Ehm coba ikuti pemikiran saya berdasarkan pengalaman dan cerita-cerita pendapat teman-teman saya yang melewati ini;

Pertama, seperti halnya sedang mengejar sesuatu, pasti kita akan memberikan perhatian lebih pada apa yang kita kejar. Misalnya ingin mendapatkan pekerjaan saat lulus kuliah nanti, perhatian kita sering pada koran-koran di lowongan pekerjaan, saat mendapatkan pekerjaan dan mengejar menjadi karyawan tetap melalui uji coba 3 bulan kita kerja serius dan rajin. Demikian halnya saat kita pendekatan dengan seseorang. Perlunya perhatian lebih dan membangun suatu hubungan emosional. Jadi kejadian pada akhirnya tampak perhatiannya kurang memanglah wajar dan bukan sesuatu hal yang membahayakan hubungan kalian sebenarnya. Namun sering kali kita terjebak pada pemikiran kita sendiri yang berasumsi “Wah kyaknya dia uda cuek ni sama aku” atau “Ehm, dia kyaknya uda gak sayang de sama aku”. Pertanyaan ini terus berputar-putar pada otak kamu dan dipendam hanya mengamati tanpa dibahas. Atu mungkin terbahas namun mala yang muncul keributan atau mungkin mala si dia malas menanggapi karena dianggap itu hanya perasaan kamu saja.
Hati-hati,pada akhirnya pemikiran kamu dan bosannya dia kamu bahas masalah ini akan membuat hubungan kalian makin hambar. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Baiklah ini ada beberapa hal yang mungkin bisa kita lakukan 

Pertama, belajar berpikir positif. Ini adalah hal yang sangat SUSAH akan tetapi memang perlu kita lakukan. Berpikir positif seperti tetap percaya dan mengubah semua kecurigaan dengan mengatakan “Tidaklah, saya yang terbaik buat dia, dia pasti mencintai saya dan tidak akan sakiti saya” maka saat kamu hadapi dia pun terasa lebih tenang. Lalu bagaimana saat kita berpikir positif namun ternyata dia memanya sakiti saya? Ya sudah, itu tergantung dengan kamu, dia sudah sakiti kamu dan kamu sudah tau lalu mau gimana lagi kan itu menjadi pilihan kamu. Di sini saya berusaha katakan bahwa saat kondisi kamu mulai berpikir hal-hal yang belum terbukti agar suasana mood kamu tidak akan membuat dia kesal ;)

Kedua, jika memang dia sibuk lalu apa yang sedang kamu lakukan? Buat kesibukan juga cari kegiatan untuk isi waktu kosong kamu. Buat rencana besok mau ngapai dan yang berguna. Untuk apa kamu hanya berpikir dia terus dan bengong?. Ingat ini bukan jadikan kamu balas dendam atas sikap dia namun ini justru membuat kalian saling menghargai waktu kalian masing-masing. Mulai belajar membuat jadwal kapan waktu berdua kapan waktu kalian sibuk dengan kesibukan masing-masing. Sering terjadi pasangan yang sama-sama sibuk terjebak pada pertengkaran karena hal tidak memiliki quality time dan bahkan suka membatalkan pertemuan kalian secara sepihak. Ini merupakan masalah kecil namun berbahaya. Jadi mulai sekarang belajar membuat jadwal kosong kamu dan hargai waktu pasangan kamu.

Ketiga, hindari keluhan kamu terhadap kesibukan pasangan kamu, justru itu membuat kamu terlihat waktu kami tidak berharga. Jika memang dia terlampau sibuk cukup katakan seperti ini “Wah kamu terlalu kerja keras, cobalah istirahat sejenak, masa kamu gak mau nikmati waktu kamu sama aku?” Cukup, jangan komplain akan kesibukan dia. Semakin kamu komplain semakin waktu kamu terlihat tidak berharga. Pasangan kamu akan menganggap kamu tidak memiliki kesibukan yang berarti dan akhirnya pasangan kamu merasa bisa kapan saja jika ingin berdua sama kamu. Untuk itu jangan komplain tetapi berikan perhatian dan simpati akan kesibukan dia.

Terakhir, Saat dia marah karena kamu yang sibuk jangan pernah mengatakan “Ah kamu juga sama sibuknya, salah kalau sekarang aku sibuk?” Waduhhh bisa runyam masalah ini. Saat memang kamu mulai sibuk dari sini lah kamu dapat berunding dan menemukan kesepakatan kapan kalian membagai waktu untuk kalian berdua 

Semoga sharing kali ini bermanfaat untuk kamu dan pasangan kamu. Happy Loving 